Senin, 13 Oktober 2014

Pengertian Origami

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Selamat Pagi ! Selamat Siang ! Selamat Sore ! Selamat Malam ! Apa kabar sobat ? sekitar 1 minggu yang lalu saya telah mempublikasikan tentang Cara menggunakan Overlays pada PictArt (android Version) . Nah... Untuk hari ini Saya akan  mempublikasikan tentang Origami.


Origami adalah Origami (折り紙, dari ori yang berarti “lipat”, dan kami yang berarti “kertas” merupakan seni tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang modern.Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan. 
Secara umum untuk membuat origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah dan sebagainya. (Sumber)
Perkembangan Origami di Indonesia
Di Indonesia sendiri origami bisa dikatakan memiliki ruang khusus bagi penggemarnya. Sejak di Play Group hingga taman kanak-kanak (TK), pelajaran keterampilan melipat kertas sudah diajarkan, mulai dari melipat kertas menjadi kipas, bunga, sampai hewan. Tapi beranjak dewasa, seni keterampilan itu tidak lagi dipelajari di sekolah, lambat laun orang mulai melupakan seni lipat ini. Namun diluaran, seni melipat kertas justru berkembang pesat, bahkan menjadi nilai tersendiri yang bernilai seni.
Seni melipat kertas yang sangat populer di negeri sakura ini, merujuk pada seni melipat kertas menjadi suatu bentuk atau gambaran tertentu. Bentuk yang dimaksud bisa berupa hewan, tumbuhan, ataupun benda tertentu. Dalam membuat origami dibutuhkan ketelitian, kesabaran, dan ketekunan.
Anda bisa menciptakan berbagai bentuk sesuai keinginan melalui teknik origami. Seni origami sangat menyenangkan. Tidak hanya anak-anak, kaum muda dan orangtua pun banyak yang menyukai kegiatan ini. Hal itu membuat origami sebagai salah satu seni kerajinan tangan yang berkembang cepat di dunia.
Selain menyenangkan, kegiatan ini memiliki banyak manfaat lain, di  antaranya dapat meningkatkan kreativitas dan motorik halus anak. Pasalnya, membuat origami membutuhkan ketelitian dan imajinasi sehingga saraf otak akan bekerja dengan baik. Tentu saja, dampaknya akan positif bagi perkembangan otak.
Manfaat Origami
Manfaat apa yang akan didapat saat belajar origami secara konsisten adalah:
a) Anda akan semakin akrab dengan konsep-konsep dan istilah-istilah Matematika geometri, karena pada saat bunda atau sorang guru menerangkan origami akan sering menggunakan istilah matematika geometri contohnya : garis, titik, perpotongan 2 buah garis, titik pusat, segitiga, dll.
b) Bermain origami akan meningkatkan keterampilan motorik halus ananda , menekan kertas dengan ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk melatih motorik halus ananda.
c) Meningkatkan dan memahami pentingnya akurasi, saat membuat model origami terkadang kita harus membagi 2, 3 atau lebih kertas, hal ini membuat ananda belajar mengenai ukuran dan bentuk yang diinginkan serta keakuratannya.
d) Meningkatkan citra diri dan bakat ananda.
e) Saat bermain origami ananda akan terbiasa Belajar mengikuti instruksi yang runut.
f)  Mengembangkan pemikiran logis
g)  Bermain origami secara konsisten juga merupakan latihan berkonsentrasi, membuat sebuah model origami tentu saja membutuhkan konsentrasi,dan hal ini dapat dijadikan sebagai ajang latihan untuk memperpanjang rentang konsentrasi seorang anak, dengan syarat origaminya dilakukan secara kontinyu dan model yang diberikan bertahap dari yang paling mudah yang dapat dikerjakan oleh ananda lalu terus ditingkatkan sesuai kemampuanya.
h) Meningkatkan persepsi visual dan spasial
i) Mendapatkan untuk tahu lebih banyak tentang hewan dan lingkungan mereka, ha ini karena bentuk origami yang dibuat dapat dililih oleh kita dan dapat dijadikan sebagai media pengenalan hewan dan lingkungan ananda.
j)        Memperkuat ikatan emosi antara orang tua dan anak, bermain origami disertai komunikasi yang menyenangkan ini akan membangun ikatan yang sungguh baik antara anak dan orang tua atau guru dan murid.

Semoga bermanfaat sobat ..
Terimakasih, dan Wassalamu'alaikum wr.wb

Kamis, 31 Juli 2014

"MAAFKAN AKU KARENA SUDAH MELUPAKANMU SAHABAT KARIBKU“ - Melody

Cr : MotretJKT48

"Persahabatan itu indah, tanpa sahabat hidup ini terasa hampa, sepi, sendiri. Persahabatan bagai kepompong, mungkin itulah salah satu lagu favoritku dengan sahabatku, Ria. Setiap saat, aku selalu bersama dengannya. Entah kenapa aku merasa klop dengannya. Kita bagaikan saudara kembar yang terpisah. Teman sekelas kami bilang, wajah kita mirip. Hal yang kita sukaipun serupa, mulai dari warna, style rambut sampai baju, idola, sampai komik favorit pun kita sama. Tapi, aku menyesal. Aku benar benar sangat menyesal. Lebih dari sebuah penyesalan karena cinta. Bukan pula karena aku menyesal berteman dengan Ria. Sebaliknya, aku sangat beruntung berteman dengannya. Lebih beruntung dari mendapatkan tanda tangan artis idola. Tapi, sayang aku terlambat. Aku menyesal. Kenapa penyesalan datang terakhir. Tapi ini semua terlanjur terjadi. Sehingga aku terlambat untuk meminta maaf padamu, Ria. Dan kini aku hanya bisa menatap sebuah batu nisan bertuliskan namamu, ku ingat awal kejadian itu hingga semua menjadi begini".

                Saat itu bel sekolah telah berbunyi jam pelajaran pertama dimulai. Bu Inggrid datang dengan seorang gadis seusiaku dan Ria. Ternyata dia murid baru di kelasku. Bu Inggrid mulai memperkenalkan gadis itu.  “Anak – anak hari ini ada murid baru di kelas ini. Ayo perkenalkan dirimu”. Ucap Bu Inggrid. “Selamat pagi teman – teman, perkenalkan nama saya Rosavina Melati, kalian bisa panggil saya Rosa. Salam kenal”. Ucapnya memperkenalkan diri. “Rosa, sekarang kamu bisa duduk di bangku yang kosong di belakang”. “Maaf bu, saya tidak biasa duduk di belakang, karena mempersulit saya untuk bertanya”. Ucap Rosa kembali. “Ooh.. kalau begitu, Ria, sekarang kamu pindah ke belakang. Rosa, kamu boleh duduk di sebelah Melody”. Perintah bu Inggrid. “Tapi, bu. Saya selalu duduk dengan Ria, bu”. Ucapku, tanda tak setuju dengan keputusan bu Inggrid. “Sudah, lakukan saja perintah ibu, pelajaran akan segera di mulai”. “Sudahlah Mel.. istirahat nanti kita bisa kumpul lagi,kan. Aku pindah dulu ya”. Ucap Ria  pasrah. Akupun hanya dapat mengernyitkan dahi saat Rosa duduk di sebelahku.
“Iiih.. kenapa sih, aku harus duduk bareng Rosa”. Batinku, seraya memperhatikan penampilan Rosa. “gayanya bak orang terpandang, simple tapi anggun, sedangkan aku, biasa saja. Mungkin aku dan Ria  bisa belajar dengannya tentang dunia fashion, siapa tahu dia mengerti tentang dunia fashion. Dan mungkin dia bisa memperbaiki gayaku dan Ria”. Batinku kembali. Aku mulai mengobrol dengannya.

“Hai, aku Melody”
“Hai juga “
“Sepertinya, kamu orang terpandang ya?”
“Iya donk, lihat style-ku. Papaku kan pejabat di Kota ini, papaku pindah tempat kerja, jadi aku juga harus pindah”
“Ooh.. gitu”

                Lama- lama berbicara dengan Rosa lumayan seru. Banyak pelajaran tentang dunia fashion yang kudapat darinya, karena dia kebetulan mengerti  fashion. Kurasa, aku mulai akrab dengannya. Bel berbunyi tanda istirahat. Ria datang menghampiriku, aku yang tengah mengobrol asyik dengan Rosa sepertinya merasa terganggu. “Mel, ke kantin yuk”. Ajak Ria. “Tunggu deh Ria, aku lagi asyik ngobrol nih, kamu ke kantin duluan aja”. Balasku tak menghiraukan Ria. Lama berbicara dengan Rosa. Aku jadi lupa dengan Ria. Aku segera mencarinya. Akupun menemukannya sedang duduk sendiri di meja kantin. Akupun menghampirinya.
“Hai Ria, sorry ya aku baru datang, keasyikan ngobrol tentang fashion ama Rosa. Dia ternyata ahli lho tentang dunia fashion, aku jadi pengen kaya’ dia”
“Owh. Iya, gak papa kok. Tentang fashion ya, asyik tuh. Tapi ada yang lebih seru lho dari fashion”
“Apa?”
“Komik kesukaan kita edisi terbarunya udah datang lho”
“He? Beneran?, asyik tuh… pengen!!!”
“Ya udah, nanti kita ke toko buku yuk!”
“Ya, pasti”

                Bel masuk berbunyi, rasanya aku semakin senang duduk dengan Rosa. Aku memulai pembicaraanku lagi dengan Rosa. Ini semua rasanya seru, berbicara tentang fashion.
“Nanti ke butik aku yuk, ada model baju terbaru di sana lho”. Ajak Rosa.
“Butik?, mm…”. Aku kebingungan, mana yang harus kupilih, butik atau komik. “Mungkin Ria bisa mengerti, lagi pula ini semua penting bagiku untuk cita-citaku”. Pikirku. “Oke deh, Ros, aku mau, nanti sepulang sekolah kan?
”. “Ya”.

                Bel sekolah berbunyi kembali, saatnya pulang sekolah. Aku mencari  Ria untuk membatalkan janjiku dengannya. Akhirnya kutemukan juga dia, dia sedang berdiri di depan gerbang sekolah, mungkin menungguku.
                “Ria!”. Sapaku seraya melambaikan tangan.
                “Melody”. Balasnya lalu senyum manis muncul dari bibirnya.
                “Maaf ya, aku lama, tapi…”. Aku yang tengah berbicara langsung di potong oleh Ria.
“Ya, gak papa kok. Yuk cepet ke toko buku ntar keburu tutup”. Ajak Ria  sambil menarik tanganku.
“Tapi, maaf Ria , aku gak bisa, sekarang aku mau ke butiknya Rosa. Kamu tahukan, kalau aku ingin menjadi seorang desainer, jadi aku harus tau banyak tentang ini. Kamu bisa mengertikan?”.
“Owh begitu, ya sudah gak papa, aku beli komik sendiri, besok aku pinjemin”.
“Oke”.

                Esok harinya aku datang lebih pagi, lagi lagi aku menolak Ria untuk berangkat sekolah bersama, karena aku akan berangkat sekolah dengan Rosa. Kuperhatikan penampilanku “Sip!”. Mobil hitam datang menjemputku, itu Rosa. Akhirnya kami berangkat bersama. Sesampainya di sekolah, akupun langsung membaca majalah fashion dengan Rosa, sungguh menyenangkan. Lalu Ria  datang, dan mungkin mengganggu suasanaku.
                “Mel, ini komiknya, seru lho”. Ucap Ria.
                “Owh, ya”. Balasku.
                “Eeh.. tunggu, kamu suka komik beginian, Mel ? Kalau aku sich, ogah banget”. Seru Rosa.
Aku berfikir sejenak, “Kalau aku bilang aku suka komik itu, pasti Rosa menjauhiku. Lebih baik aku berbohong”. Batinku.
                “nggak kok Ros, aku gak suka yang beginian, Ria aja maksa aku baca ini”. Ucapku berbohong.
                “Tapi Mel, inikan komik favorit kita?”.
                “Kita apanya? Kamu aja kali’?”. Ucapku sedikit membentak, harusnya Ria  mengerti.
Ria  pergi meninggalkan aku, raut wajahnya sedikit kesal.
                “Ehh, Mel , kamu kok mau sih, temenan sama dia?”. Tanya Rosa.
                “Entahlah, mungkin yang kita sukai hampir semuanya sama. Tapi, dia sahabatku dari kelas satu SD”.
                “Kok mau sih, kalau aku pasti gak mau. Lihat gayanya, norak kan? Bandingin deh sama kamu yang sekarang, lebih fashionable”.
Aku tak membalas perkataan Rosa,Ria  sahabatku sejak kelas 1 SD, mana mungkin aku meninggalkannya.

                Hari hari berlalu, kini aku sering menghabiskan waktuku dengan Rosa. Aku selalu menghiraukan Ria . Kini aku juga sering pergi ke mall atau butik, dan juga membaca majalah fashion dengan Rosa. Hariku terasa semakin berwarna, kini aku tahu banyak tentang fashion, dan semoga cita-citaku untuk menjadi desainer  tercapai. Saat itu aku sedang membaca majalah di jam istirahat bersama Rosa. Kemudian Ria datang menghampiriku, rasanya aku lama tak mengobrol atau hanya sekedar berbicara dengannya.
                “Mel,  nanti temenin aku ke toko buku yuk!”. Ajak Ria
                “Tapi nanti aku dan Rosa akan pergi ke butik untuk melihat model baru”.
                “Tapi kan kita udah lama gak ke toko buku”.
                “Ya, tapi kamu tahukan cita – citaku, harusnya kamu mengerti donk”.
                “Tapi Mel, aku pengen ke toko buku bareng kamu seperti dulu lagi”.
                “Ahh udah deh Ria, jangan paksa aku!”. Seruku sedikit membentak.
                “Ayolah Mel , sekali ini saja, ini yang terakhir aku ke toko buku, ayo Mel, ayo!”.
“Udahlah Ria, kalau aku gak mau berarti aku gak mau, denger ya! Sekarang aku gak seperti dulu lagi. Aku bukan anak-anak lagi, aku udah dewasa dan sekarang aku gak suka komik lusuhmu itu!!”. Bentakku pada Ria.
“Mel, kamu kok berubah sih? Aku kecewa sama kamu, inget gak sih, dulu kita selalu bersama, jalan bareng, berangkat bareng, pulang bareng, sedih bareng, tapi sekarang? Kamu malah deket ama dia tuh! Si Rosa yang sok fashionable!!!”. Bantah Ria sembari mengusap air matanya yang jatuh ke pipinya.
“Apa kamu bilang? Berani kamu sama aku? Ayo sini!!”. Rosa ikut adu mulut dengan Ria.
“PYAAR!!”. Sebuah tamparan dari tangan Ria pun melayang di pipi Rosa. Air mata pun terus mengalir membasahi pipi lembutnya.
“Ria… Stop !! Apa-apaan sih kamu itu?? Berani kamu nampar Rosa? Sekarang ayo tampar aku! Tampar cepat!!”. Aku marah kepada Ria.
Ria  terdiam, sepertinya ia takut menamparku.
“Udah deh, mending kamu pergi sana!! Kamu itu parasit tahu gak? Mengganggu hariku”.
Ria  berlari ke koridor sekolah, matanya semakin sembab karena terlalu banyak menangis, kurasa aku harus melupakannya, aku terlanjur malu pada Rosa.

                Sebulan berlalu, kini aku tak berhubungan lagi dengan Ria . Akupun tak pernah memperdulikannya, walau Ria  sesekali tersenyum kepadaku. Pernah kulihat wajahnya semakin pucat dan terus bertambah pucat, namun semua itu kuhiraukan. Hingga suatu hari, aku di ajak ke pesta ulang tahun Rosa. Aku harus tampak istimewa di acara itu, ku rela membuka celengan hanya untuk membeli sebuah kado dan gaun mewah, tapi uangku tak cukup untuk semua itu, akhirnyapun aku hanya memakai gaun lamaku. Hari yang dinanti tiba, aku pergi ke pesta ulang tahun Rosa, aku selalu berusaha untuk tampil lebih anggun dan fashionable, tetapi sepatu yang kupakai rasanya kurang nyaman, tetapi aku ingin tampil tetap istimewa di pesta itu, karena tamu – tamu disana para pejabat. “Ros, selamat ulang tahun ya”. Ucapku memberi selamat. “Makasih ya Mel, oh ya, ini kenalin sahabatku di sekolahku yang lama, namanya Linzy”. “Melody ini Linzy”.Rosa pun memperkenalkan teman lamanya, “Kenalin namaku Melody” sembari memperkenalkan diri.  Sepertinya raut wajah Linzy tak suka kepadaku. Sesekali kulihat Linzy berbisik kepada Rosa. Raut wajahnya seakan menggambarkan rasa  tak suka. “Ros, aku ambil minum dulu ya”. Ucapku. “Owh, oke deh”. Aku hendak meminum segelas sirup yang kuambil, tetapi tiba-tiba Linzy datang dengan amarahnya. “Heh! Ngapain lo cari muka di depan Rosa? Cewek norak kaya’ lo mending jauh jauh deh dari sini!”. Bentaknya dengan bahasa yang menurutku kurang sopan. “Aku hanya ingin berteman dengan Rosa kok”. “Aah.. udah!! Nih rasain karena lo udah ngerebut sahabat gue”. Lalu Linzy menumpahkan segelas sirup ke rambutku, penampilanku acak – acakan. Rosa menghampiriku, “Ros, Linzy num…”. Belum selesai aku berbicara Rosa memotong “Eh Melody ! Kog penampilanmu  acak-acakan sih? Enggak banget gitu, mending kamu jauh-jauh dari sini! Pergi sana! Dan jangan deketin aku lagi, gaun lama juga masih di pake’, sorry ya Mel, kita gak selevel”. Perkataan Rosa serasa mencabik cabik hatiku. Hatiku serasa di obrak abrik monyet gunung, hatiku sakit, aku galau, tetapi bukan karena cinta, tapi kecewa pada seseorang yang kupercaya untuk menjadi sahabatku. Padahal selama 8 tahun aku bersahabat dengan Ria, ia tak pernah mengusirku,membuatku  menangis, dan tersedu pun tidak pernah Ria lakukan kepadaku, ucap Melody dalam hati. Aku telah melupakan Ria, “Apa –apaan kamu Mel !! Kamu bodoh!! Kenapa kamu bersikap begitu pada sahabatmu sendiri?? Sahabat sejatimu, seperjuanganmu? Kenapa Mel? Kenapa?”. Teriakku pada diriku sendiri yang merasa bersalah. “Besok aku harus ketemu Ria, aku harus minta maaf”. Tekadku.

                Aku datang pagi, aku sengaja tak menjemput Ria, karena aku ingin bertemu langsung dengan Ria di sekolah. Aku mencari Ria  ke seluruh penjuru sekolah, namun hingga bel masuk berbunyi aku tak menjumpainya. Aku masuk ke kelas, Rosa pun kini tak duduk bersebelah denganku. “Ria ,Kamu dimana?”. Esok harinya aku mencarinya lagi, tetapi lagi-lagi aku tak menemukannya, aku coba telpon dia, tetapi Hp-nya tidak aktif, aku coba datangi rumahnya, namun tak ada jawaban. Ria menghilang tanpa jejak.

                Sebulan berlalu, aku masih tak bertemu Ria. Aku makin merindukannya, kini aku sendiri tanpa dirinya, aku menyesal karena aku tak menghiraukannya. “AARGHH!! Kenapa kamu Ria ? Kamu di mana sih?”. Aku pulang ke rumah dengan wajah kusut seperti belum di setrika, lalu mama datang menghampiriku, sepertinya ada sesuatu yang ingin mama sampaikan, dan kurasa itu penting. “Melody, kamu udah tau kalo Ria  meninggal?”. Tanya mama. Aku mendadak terdiam, terkejut, tak percaya, rasanya kegalauanku semakin bertambah parah, hatiku sakit lagi, lebih sakit dari perkataan Rosa kepadaku, lebih sakit saat Linzy menumpahkan sirup ke rambutku, lebih dari di acak monyet gunung, mungkin di acak- acak gorilla yang tengah mengamuk. “A..a…aapa ma? Gak mungkin ma, gak mungkin, aku gak percaya ma, aku gak percaya!”. Lirihku sembari meneteskan air mata. “kalau kamu gak percaya, hadiri saja pemakamannya. Aku segera berlari mengambil sepeda, mengayuhnya sekuat tenagaku, di pemakaman aku lihat segerombol orang berbaju hitam-hitam dengan persaan berduka cita atas meninggalnya sahabat karibku ini, aku segera berlari menuju pemakaman itu, berdesakan di antara orang- orang yang datang untuk memakamkan Ria. Air mataku semakin mengalir deras, tak terbendung lagi. Saat semua orang sudah pergi, aku masih tetap berada di dekat kuburan Ria. Tertera namanya di batu nisan, “Nurianty Salsabila”, seseorang yang kurindukan kini berada di dalam tanah, hanya sebuah batu nisan dengan namanya yang dapat ku lihat tentangnya. Tiba tiba, ibu Ria menghampiriku dan memberi sepucuk surat dari Ria. Aku membukanya perlahan, tanganku bergetar membaca surat itu, membacanya membuat hatiku, jantungku, ragaku, semakin sakit.

Salam Persahabatan :
                Mel, Sebelumnya maaf gak ngasih tahu kamu tentang ini, tetapi kamu jangan sedih, kalau kamu masih ingat aku, ingat kenangan kita, aku sudah buatkan album berisi foto kenangan kita, jangan sedih ya. Sebenarnya, 2 bulan lalu, aku diagnosis terkena penyakit kanker darah, entahlah namanya apa, bahasanya terlalu sulit untuk kulafalkan, tak semudah aku melafalkan namamu. Aku gak marah ke kamu kok, aku tetap setia sama kamu, walau kamu benci aku sebenci- bencinya, aku tetap sayang kamu, walau kamu gak bisa temenin aku ke toko buku di hari terakhirku, aku gak marah, karena kita sahabat sejati, sebulan aku bolak balik rumah sakit, sebulan aku di rumah sakit, rasanya 2 bulan tak bertemu denganmu membuatku rindu padamu. Tapi apa daya, ini sudah takdirku, di hari – hari terakhirku aku menulis surat ini buat kamu, semoga kamu ingat aku terus ya.. persahabatan kita jangan pernah kamu lupakan. Yang terakhir, semoga kamu nemuin sahabat yang lebih baik dari aku, dan mengerti juga menerima kamu apa adanya. AKU KAMU KITA BERDUA SEHATI SELAMANYA FOR MY BEST FRIEND. Jangan lupa ikrar kita ya….. selamat tinggal MELODY…

Sahabatmu,

NURIANTY SALSABILA

                Dan kini, hatiku tertegun, di hari ini, akhir dari semuanya, mengingat awal kejadian itu membuatku gila. Hatiku menangis membaca surat dari Ria, air mata ini tak berhenti keluar. Kurasa aku orang paling bodoh di dunia karena menyianyiakan seorang sahabat yang selalu bersamaku. Maaf Ria, di hari terakhirmu aku tak berada di dekatmu, tak berada di sampingmu, tak menemanimu. Aku menyesal pada diriku sendiri. Menyesal karena karena melupakanmu, aku benar – benar menyesal, sekali lagi aku bilang aku menyesal, andai aku terus bersamamu, menemanimu, disaat gundahmu. Maaf Ria, karena aku melupakanmu, maaf, sekali lagi maaf karena melupakanmu.

***

Jumat, 16 Mei 2014

Takkan Pernah Ada


Rena adalah nama gadis yang saat ini duduk di kelas 1 SMA itu sangat-sangat mengagumi kakak kelasnya bernama Fandi. Tak salah jika Rena mengagumi sosok kakak kelasnya itu, karena kakak kelasnya itu cerdas, dan merupakan anak yang dikenal di sekolah. Fandi dikenal karena ia merupakan ketua ekskul basket sekaligus kapten tim basketnya, ia juga ketua OSIS. Namun sayang, harapan Rena untuk menjadi pacar Fandi harus pupus karena ternyata Fandi sudah memiliki pacar yang bernama Dinda, yang juga merupakan kapten tim basket cewek. Tapi tidak sedikit juga kakak kelas Rena yang menyukai Rena karena ia juga gadis cantik, cukup pintar dan tergabung dalam ekskul cheerlyders. Dan Rena mulai mengagumi Fandi sejak ia sering tampil bersama tim basket saat bertanding.

Hari ini Rena dan teman-temannya yang tergabung dalam ekskul cheerlyders sedang latihan. Sahabat Rena, Lesya yang juga tergabung dalam cheerlyders menegur Rena yang sedang duduk melamun.
“Rena, kau melamun?” tanya Lesya menghampiri Rena.
“Hmm? Tidak” Rena menggeleng.
“Kau tidak bisa berbohong denganku. Pasti yang sedang kau fikirkan adalah orang yang sama dengan orang yang sebelumnya memang sering kau lamunkan” tebak Lesya mengelus bahu sahabatnya itu.

Rena mengangguk…

“Iya, sama seperti sebelum-sebelumnya, yang selalu ku lamunkan adalah Fandi. Hanya dia, ku selalu memikirkannya, tak pernah ada habisnya”
“Kau tahu kan bahwa ia sudah memiliki pacar?” tanya Lesya menatap Rena dalam-dalam seolah mengingatkan Rena bahwa Fandi sudah memiliki Dinda.
“Aku tahu itu. Tapi aku selalu menginginkanya, belaian dari tangannya” jawab Rena berharap.
“Sebenarnya bagaimana Fandi di matamu?” tanya Lesya meneguk air minumnya.
“Mungkin dia harta yang paling terindah di perjalanan hidupku, sejak derap denyut nadiku” jawab Rena membuat Lesya melongo.
“Ya, kini aku yakin bahwa kau memang sangat-sangat mengaguminya”
Rena menoleh ke arah Lesya…
“Mungkin hanya dia. Indahnya sangat berbeda, aku haus merindukannya”
Lesya mengangguk, dan berkata…
“Mungkin dia hanyalah cinta yang bisa kau simpan dalam hatimu saja”
“Mengapa?” tanya Rena menyeritkan dahinya.
“Selama ini kau melamunkannya, kau mengaguminya, tapi kau tidak pernah memberitahunya”
“What? Jika aku akan mengatakan yang sebenarnya kepada Fandi. Tak bisa ku bayangkan betapa malunya aku, akan ku sembunyikan di mana muka ini?”
Lesya hanya mengangkat bahunya.

Rena bingung dengan yang dikatakan Lesya. Ia memang ingin Fandi tahu bagaimana perasaannya kepada Fandi, namun ia tidak ingin dicap sebagai perebut pacar orang karena terang-terangan menyatakan perasaannya kepada cowok yang sudah jelas memiliki pacar.
“Jadi apa yang harus aku lakukan? Apakah aku hanya bisa menyimpan cintaku dalam hati sama seperti yang dikatakan Lesya?” tanya Rena dalam hati.
Bingung dan kegelisahan Rena hanya disimpannya, ia tak tahu harus bersikap apa agar Fandi mengetahui perasaannya tanpa Rena merasa malu.

Saat latihan cheerlyders kembali seperti biasanya Rena kembali melamun, Lesya pun menghampiri Rena kembali membuyarkan semua lamunan Rena.

“Kembali melamunkan Fandi, lagi, dan lagi” ujar Lesya berjalan menghampiri Rena.
Rena menengok ke arah Lesya…
“Kau sudah bisa menebaknya”
“Karena aku sudah terbiasa” jawab Lesya tersenyum.
“Tapi kau mendukungku?”
Lesya mengangguk.
“Mungkin banyak cowok yang jauh lebih tampan, lebih pintar, dan lebih dari segala yang dimikili Fandi. Tapi aku tak tahu mengapa hanyalah dia yang bersarang difikiranku, hanya dia” ujar Rena dengan nada cukup ditekan.
“Itu menandakan bahwa kau memang mencintainya” balas Lesya menggenggam tangan Rena.
“Dan cinta itu hanya bisa ku simpan dalam hati?” Rena menyeritkan dahi.
Lesya tersenyum…
“Kalau kau memiliki keberanian dan bisa menahan malu yang akan kau dapat, cintamu tidak akan hanya ada di dalam hati”
“Lalu cintaku akan bagaimana?” tanya Rena.
“Cintamu akan selalu membayangi benak Fandi meskipun dia sama sekali tidak mencintaimu. Aku yakin” jawab Lesya sangat yakin.
Rena mengangguk…
“Namun sangat tidak mudah untukku mengatakannya. Butuh waktu sangat lama mempertimbangkannya”
“Kau tahu itu bisa dibilang mustahil bukan?” tanya Lesya mengangkat alisnya.
Rena mengangguk, tertunduk.
“Kau harus menghapus kemustahilan itu” tambah Lesya.
“Bagaimana caranya? Jika sekarang saja kau tahu bahwa hanya Fandi yang selalu ku lamunkan”
“Satu alasannya itu karena kau selalu fikirkan, jika saja kau memikirkan hal lain, atau bahkan cowok lain yang cukup menarikmu, aku yakin itu akan membuatmu melamunkan hal lain”
“Sudahlah, lupakan saja. Mungkin lama kelamaan aku bisa melupakan Fandi itu”
Malam ini, Rena kembali termenung, memikirkan apa yang dikatakan Lesya. Ia juga bingung apakah ia akan melakukan apa yang dikatakan Lesya atau tidak. Karena kebingungannya, ia memutuskan untuk menulis perasaannya saat ini dalam buku hariannya.
Dear, diary…
Banyak hari ku lalui, berbagai macam kisah yang terlintas.
Namun.. entah mengapa lamunanku selalu sama, tak pernah berubah.
Hanya sosok kakak kelas yang ku kagumi bernama Fandi yang selalu ku lamunkan.
Aku tidak bisa menjauh dari angan tentang dirinya.
Aku ingin dia tahu isi hatiku.
Bahwa ialah yang terakhir dalam hidupku.
Tidak ada yang lain hanya dia.
Tak pernah ada.
Tak akan pernah ada.
Aku selalu menginginkannya.
Belaian dari tangannya.
Mungkin hanya dia.
Setelah meluapkan isi hatinya dalam buku hariannya, Rena merasa sedikit lega. Ia pun memutuskan untuk tidur dan mempersiapkan dirinya di esok hari.

Hari ini, Rena pergi ke sekolahnya, ia tak lupa membawa buku hariannya yang kemarin ia luapkan isi hatinya. Ia membawanya karena ia tidak ingin orang yang ada di rumahnya membaca apa yang ada di dalam buku itu.

Saat istirahat, Rena melihat isi tasnya. Ia heran begitu ia tidak melihat di mana buku hariannya. Buku hariannya hilang. Rena sangat gelisah, ia tidak ingin membayangkan jika ternyata buku hariannya diambil atau jatuh di tangan orang lain.
“Oh, Tuhan. Di mana buku harianku” ujar Rena sambil melihat sekitar mejanya.
“Cari apa?” tanya Lesya mengejutkan Rena.
“Ha? Buku harianku hilang” jawab Rena menggaruk-garukkan kepalanya.
“Di mana kau meletakkannya?” tanya Lesya sambil membantu Rena mencari buku hariannya.
“Tadi aku meletakkannya di tas, dan tidak ku keluarkan sama sekali” jawab Rena sambil menunjuk tasnya.
“Saat pelajaran pertama masih ada?”
Rena menggeleng…
“Aku tidak tahu”
Rena dan Lesya pun terus mencari buku harian itu.

Di kantin, Rena duduk sendiri, karena Lesya yang biasa menemaninya, hari ini tidak bisa menemaninya karena Lesya harus menemui guru bahasa inggrisnya.
“Aduh, di mana sih buku harian aku?” tanya Rena sambil mengaduk-aduk mienya.
Tiba-tiba seorang cowok bertubuh cukup tinggi, putih, dan tidak asing lagi bagi Rena datang menghampirinya…
“Ini buku harian kamu?” tanya cowok yang ternyata adalah Fandi sambil menunjukkan buku harian Rena.
“Ha? Buku harian aku? Ada di Fandi? Mampus!” ujar Rena dalam hati.
“Hei” tegur Fandi sekali lagi.
“He? Iya” jawab Rena terbangun dari lamunannya.
“Ini” Fandi mengulurkan buku harian itu kepada Rena.
“Sorry, isinya ada yang ke baca, soalnya buku harian itu jatuh dan ke buka” tambah Fandi.
“Iya, tidak apa-apa” balas Rena meraih buku harian itu.
“By the way, Fandi yang kamu maksud di dalam buku itu aku?” tanya Fandi.
“Mati deh” ujar Rena dalam hati.
Rena hanya mengangguk pelan lalu tertunduk malu.
“Tidak apa-apa. Tidak usah malu apalagi canggung, mengagumi seseorang itu hal yang wajar” ujar Fandi mencairkan ketegangan Rena.
Rena kembali mengangguk. Fandi pun beranjak pergi meninggalkan Rena.

Dan sejak saat itu, Rena sadar bahwa impiannya untuk menjadi pacar Fandi tidak hanya bisa disimpannya dalam hati, karena sekarang Fandi sudah mengetahui perasaan Rena. Namun satu yang tidak bisa berubah yaitu, takkan pernah ada yang bisa menggantikan Fandi.

***

Sabtu, 05 April 2014

Cara menggunakan Overlays pada PictArt

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Selamat Pagi ! Selamat Siang ! Selamat Sore ! Selamat Malam ! 4 hari yang lalu saya telah mempublikasikan sebuah cerpen yaitu "Good Bye" . Cerita dari cepen tersebut menarik maka sebab itu saya publikasikan di blog saya. Nah untuk kali ini saya akan mempublikasikan tentang Cara menggunakan Overlays pada PictArt (android Version), Bagaimakah caranya ? Langsung aja, berikut caranya :


1. Buka aplikasi Pics Art di androidmu. Buat yang belum download, buruan aja download di play store. Gratis kok. Hehe ... .

2. Nah, kalau sudah muncul seperti gambar di bawah ini, langsung klik photo. Keliatan nggak? Tuh, yang warna orange. #hihi


3. Klik option gallery.

4. Pilih foto yang akan kamu edit. (Ini tutorialnya pinjem fotonya Jeha nih. Peace ya ._.v)

5. Klik option add photo. Klik gallery.


6. Pilih Single Photo. Terus, pilih deh, overlays yang mau kamu pasang.


7. Kalau sudah muncul, klik tulisan normal di pojok kanan bawah.

8. Setelah mengklik normal, akan muncul option-option seperti di bawah ini. Langkah selanjutnya yaitu dengan mengklik screen.


Nah, sekarang background hitam pada overlays akan hilang alias jadi transparan.

9. Atur ukuran dan letak overlays. Kalau sudah selesai, klik ikon checklist.

10. Save hasil editan kamu.

Taraaa! Jadi deh, editan overlaysnya.


Semoga bermanfaat sobat ..
Terimakasih, dan Wassalamu'alaikum wr.wb

Sabtu, 22 Maret 2014

Good Bye

Senja mulai menampakkan diri, walau senja itu akan digulung oleh malam nantinya, tapi senja masih sempat memberikan keindahan pada dunia walau hanya sesaat, walau hanya selayang pandang, walau hanya sekilas namun efeknya sangat luar biasa terhadap keindahan dunia.
“Rilla, jangan tinggalkan aku!” pinta Ryan sambil memegang erat kedua tangan Rilla.
“maafkan aku yan, aku harus pergi! Tak ada gunanya bukan aku di sini?” kata Rilla sambil memcoba melepaskan eratnya pegangan Ryan, namun Rilla tak berhasil.
“Lepaskan tangan ku.” kata Rilla berang.
“Aku tak akan melepaskannya.”
“Mau mu, apa hah?”
“Aku tak mau apa-apa, aku hanya ingin kamu disini, tetap disini bersamaku.” Ryan memelas.
“Aku gak bisa, aku harus pergi!”
Ryan hanya menggeleng, menolak semua kata-kata Rilla itu, wajahnya memelas minta dikasihani. Tanpa dirasa mata Ryan mulai berair.
“Alasan apa yang akan kamu gunakan untuk meninggalkan ku, bukankah kita saling cinta!”
“Itu lah alasannya. Cinta alasannya, aku tak sungguh-sungguh mencintaimu!” Rilla menjawab dengan senyum sinisnya. Ryan kaget mendengar kata-kata dari Rilla, perempuan yang sangat dicintainya, perempaun yang tak pernah tergantikan di hatinya. Tapi justru bisa keluar kata-kata seperti itu dari bibir manis Rilla.
“Lepaskan tanganku! Aku tak mencintaimu, ingat, aku tak mencintaimu Ryan! Tak pernah, cam kan itu!” sambil menunjuk tepat ke wajah Ryan. Seperti disambar petir, Ryan tak bergeming, seakan seluruh tubuhnya tak berdaya. Dia memandang lekat-lekat mata sang pujaan hatinya itu, namun dia tak melihat mata Rilla yang dulu lagi dan di mata itu pun tak ada lagi bayang Ryan, yang ada hanya kemarahan. Perlahan-lahan Ryan melepaskan genggaman tangannya yang memegang erat jemari Rilla. Rilla berlari meninggalkan Ryan seorang diri terpaku di senja nan mulai digulung oleh gelapnya malam. Rilla mulai jauh dari pandangannya, mulai tak tampak. Namun dengan sekejap dia sadar dan langsung berlari mengejar Rilla”
“Tunggu, Rilla, tunggu.” Teriak Ryan, tapi Rilla tak menghiraukan, terus berlari menjauh dari Ryan. Semakin kencang dia mengejar, semakin jauh bayang Rilla dan tiba-tiba kakinya tersandung dan terjatuh.
BRUUKH…
Aww aww… ucap Ryan sambil mengelus keningnya yang mencium marmar, “loh, dimana aku? Bukannyanya tadi di pantai, kok bisa di kamar?, berarti tadi hanya mimpi.” Pikir Ryan, dan benar saja, tadi hanya mimpi. “Amit-amit, jangan sampai mimpi itu jadi kenyataan. Tak tau apa jadinya nanti kalau sampai kamu meninggalkan ku Rilla” lanjutnya.
“Sayang, kamu kenapa? Kok bengong gitu, dimakan gih makanannya,” kata Rilla sambil menyenggol tangan kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Ryan. Ryan hanya kelimpungan, ahh ternyata mimpinya semalam masih menghantui pikirannya, dia masih kepikiran dengan mimpi itu, kenapa pula tumben-tumbennya dia bermimpi seperti itu. Ryan kembali bengong.
“Sayang?” kembali Rilla memanggil, tapi tetap saja Ryan masih bengong dengan pikirannya yang melayang-layang, raganya aja yang disini, tapi pikirannya berada dalam mimpinya malam tadi.
“RYAAAAN…” Panggil Rilla berang, suaranya keras, semua orang yang berada di café itu langsung melihat ke arah mereka berdua, Rilla jadi salah tingkah, malu sendiri karena suaranya yang cempreng itu, sedangkan Ryan kaget setengah mati, dia hanya menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, dia jadi merasa salah sendiri.
“Duh, maaf sayang. Tadi ngelamun!” kata Ryan nyengir
“Ngelamuin apaan sih? Ngelamunin cewek lain?” Tanya Rilla ketus.
“Gak kok, cewek aku itu hanya kamu seorang, gak ada yang lain!” sambil menggenggam jemari kanan Rilla
Rilla hanya tersenyum, tapi di hatinya ia bertanya-tanya, apa yang sedang dipikirkan oleh Ryan, tidak biasanya Ryan bengong seperti itu, biasanya Ryan selalu asyik. Tapi tadi dia lebih banyak diam.
“oh ya, habis ini kita kemana?” Tanya Ryan mencairkan suasana yang mulai terasa kaku.
Tterserah,”
“Kok terserah sih, kamu marah?”
“Gak”
“Terus?”
“Gak ada terusnya” balas Rilla cuek
“Kamu kenapa sih, aneh gitu?” Tanya Ryan sebal
“Gamunya yang kenapa?”
“Kok malah Tanya balik sih..” Ryan mulai sebal setengah mati, dan dia harus mencari cara jitu supaya keadaan membaik, kalau ego sama ego, api dah yang bakal menyala. Harus ada yang jadi air nya nih untuk memadamkan api yang sedang membara.
“Ya udah, aku minta maaf, aku sadar tadi aku cuekin kamu. Maafin aku ya” Ryan mengulurkan jari kelingkingnya dan langsung disambung oleh senyum manis di bibir Rilla.
Ryan menggengam erat sekali tangan Rilla, enggan untuk melepas walau hanya sedetik. Mereka berjalan beriringan, melangkahkan kaki, mengayunkan tangan serta saling melempar senyum. Sungguh pasangan yang sangat cocok. Tapi meski begitu, perasaan Ryan masih tak tenang, mimpi tadi malam masih mengganggu, bahkan sangat mengganggu. “lupakan soal mimpi itu yan, jangan merusak indahnya hari ini.” Ryan membatin.
Meski sekarang sudah duduk di belakang stir mobil, fokusnya bercabang antara jalan dan mimpi, mimpi itu selalu datang, bahkan Rilla yang berbicara dari tadi pun diacuhkannya.
Rilla mulai sewot. “Ryan..”
Ryan tak mendengar, sama seperti waktu di café tadi. Rilla mulai sebal, emosi kembali mendatangi, wajahnya meringis menahan sesak karena marah. Dipandangi lamat-lamat rupa Ryan, tak ada yang aneh, masih seperti dulu, masih cakep dengan sedikit kumis di wajahnya, tapi ketika memandang lamat-lamat mata Ryan dari samping, seperti sedang ada beban yang dipikulnya, seperti ada sesuatu hal yang disembunyikannya dan jelas itu membuat Rilla sangat penasaran.
“Kembali lagi deh kayak tadi, kalau punya cewek satu lagi bilang aja, aku ngerti kok.” Rilla menyindir dan terang saja langsung membangunkan Ryan dari lamunanya.
“Apaan sih kamu.” Ryan sebal
“Kamu itu yang apaan, dari tadi bengong terus” kata Rilla sambil menatap lurus ke depan
“Aku gak bengong..”
“Kalau gak bengong, terus apa namanya? Ngelamun? Sama aja kale!”
“Aku capek tau, denger kamu marah-marah gak jelas, bentar-bentar langsung sewot tanpa alasan” kata Ryan kesal
Rilla ketawa kecut. “aku gak akan marah kalau kamu gak seperti ini”
“Gak seperti ini bagaimana.” balik bertanya
“Dari tadi ngelamun terus, aku gak pernah kamu anggap dari tadi, aku capek seperti ini terus”
“Kalau capek ya istirahat.” jawab Ryan nyengir, sambil mendinginkan suasana.
“Aku serius yan,” Rilla mulai gregetan. Tapi dia masih penasaran apa yang sedang terjadi dengan Ryan, tidak biasanya dia seperti ini.
“Aku juga serius, kalau capek ya istirahat dong, gitu aja kok repot,” maksud ingin mencairkan suasana, eh malah jadi runyam. Rilla langsung terpancing emosi, dia sedang ingin serius eh malah dicandain, padahal dalam waktu yang tidak pas, yang dibutuhkannya hanya penjalasan kenapa dia bersikap aneh hari ini, tak lebih dan tak kurang hanya itu. Tapi malah Ryan mulai membuat semua menjadi runyam.
“Turunin aku disini!” kata Rilla kesal.
Ryan menoleh dengan kaget, tak menyangka ternyata Rilla akan minta turun, dan jelas tak akan dilakukannya. Ryan menggelengkan kepalanya. Rilla mulai uring-uringan sambil menahan emosi, tapi kali ini emosi benar-benar telah menguasai Rilla, emosi telah menduduki puncak tertinggi.
“Turunkan aku sekarang, atau aku akan lompat?” Rilla mengancam. Dan sontak saja membuat Ryan kelabakan sehingga teledor dan tak memperhatikan laju kendaraannya.
“Ryan awaaaas…” teriak Rilla dan sontak membuat Ryan kaget dan langsung membanting stir ke kanan, tapi laju mobil tak dapat dikendali, sehingga mobil menabrak pembatas jalan yang mengakibatkan mobil itu berguling-guling, entah berapa kali mobil itu terguling hingga digulingan terakhir kondisi mobil sangat parah, mobil ini terbalik. Bunyi klason ada dimana-mana, para pengguna jalan langsung panik berlarian melihat korban yang masih tergeletak di dalam mobil. Rilla dan Ryan mengalami luka yang cukup serius. Dan tubuh tak berdaya mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Seminggu sudah berlalu, meninggalkan kisah naas kecelakaan siang itu, meninggalkan bekas begitu dalam, jejak yang sampai kapanpun tak akan bisa dilupakan, perih terhenyut karena kehilangan tak mudah diterima dan perih karena luka akan sulit terobati. Hanya waktu.
Rilla membuka perlahan-lahan matanya, pandangannya masih buram, tidak begitu jelas dia dapat melihat, dipejamkan kembali matanya, terus dibuka kembali, tapi tetap saja samar-samar. Setelah hampir beberapa kali dia mencoba baru kini pandangan sudah kembali normal seperti biasanya.
“Alhamdulillah, kamu sudah siuman!” Mama mendekati tbuh lemas Rilla. Rilla hanya tersenyum.
“Ma, bagaimana dengan Ryan ma? Dia baik-baik aja kan?” Tanya Rilla tanpa basa-basi. Mama tidak tahu harus menjawab apa, mama menundukkan kepalanya, tak sanggup harus mengatakan apa lagi.
“Mama, kenapa diam aja?, ayo jawab pertanyaanku ma!” Rilla mulai menangis, perasaannya mulai tak tenang.
Mama mengulurkan sesuatu ke tangan Rilla, kertas berwarna Biru dan jelas itu sebuah surat.
“Ini apa ma?” Rilla mulai bingung, perasaannya semakin bercampur aduk. Tapi tetap saja Mama tak menjawab, tetap diam membisu, bukan mama tak ingin menjawab pertanyaan dari putrid kesayangannya ini, tapi mama benar-benar tak mampu, tak mampu harus memberitahukan apa yang terjadi sebenarnya, cukuplah surat itu saja yang menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Rilla menatap heran mamanya, tapi tangannya mulai membuka surat itu dan membaca bait demi bait kata yang tertulis rapi.
25 februari 2013
06.20 wib
Selamat pagi manisku, lihat deh pagi datang kembali menjelang, menyapa kita dengan senyuman. Setelah tiga hari koma mendatangiku, aku kembali sadar, tapi kudapati dirimu masih tertidur pulas dengan mimpi indahmu. Kata dokter kamu juga mengalami koma. Tapi hanya batas waktunya aja yang berbeda.
Rilla menoleh kembali ke Mama, wajahnya menampakkan kebingungan. Apa maksud dari surat ini. Seperti itulah kira-kira wajahnya Rilla menjelaskan kebingungannya, tapi dia kembali membaca.
Manisku, mungkin aku tak bisa seperti dulu lagi, mengajakmu tertawa bersamaku seperti hal-hal lain yang sering kita lalui bersama. GOOG BYE adalah kata sangat aku benci, aku tak ingin meninggalkan seseorang yang aku cintai, tapi waktu, waktu membuat itu semua terjadi. Kamu jangan mempersalahkan keadaan dan jangan pula kamu menyalahkan waktu.
Rilla bertambah bingung, apalah maksudnya dengan semua ini, tapi Rilla dapat menagkap 2 kata GOOD BYE. Hatinya mulai tak tenang dan air mata pun mulai merambat untuk jatuh.
Bukan aku sok mengetahui tentang kematian atau tentang maut yang akan menjemputku dan tentang tanah yang akan memintaku untuk kembali. Tapi, firasatku mengatakannya, aku disadarkan dari koma ini hanya sebentar, hanya memberi aku kesempatan untuk mengucapkan GOOD BYE padamu manisku, saat aku hendak menemuimu, ku dapati dirimu masih tertidur pulas.
Kamu ingat siang itu? Siang sebelum kecelakaan naas itu terjadi, pasti kamu ingat. Di hari itu aku memang lebih banyak melamun, bukan melamun tentang cewek lain. Tapi, tentang mimpi, mimpi yang akan membuat aku kehilanganmu, kamu pergi meninggalkanku tanpa alasan dan untungnya itu hanya mimpi. Tapi mimpi itu jadi nyata, aku tetap kehilangan kamu, bukan kamu yang pergi, tapi aku yang akan pergi, kali ini aku pergi bukan untuk kembali, tapi aku pergi untuk selama-lamanya.
Mungkin saat kamu membaca surat ini aku telah pergi, pulang kepangkuannya dan kembali ke tanah. Satu pintaku, biarkan aku pergi, jangan menangis apalagi sampai mengeluarkan air matamu, aku pergi bukan untuk ditangisi, aku pergi untuk didoakan.
I LOVE YOU
GOOD BYE
First love Ryan.
Rilla tak menangis, dia hanya diam. Tak tau apa yang akan dilakukannya, menangis? Ryan melarangnya. Marah? Alasan apa yang akan digunakannya. Benci? Kepada siapa dia akan benci, tuhan? Tuhan telah membawa Ryan ke pangkuannya. Tanah? Tanah memang sewajarnya dia meminta Ryan kembali pulang.
Dan tiba-tiba pandangan Rilla kembali buram, dan seketika langsung gelap gulita.

Cerpen Karangan: Afriani 

Making Text Photo

Assalamualaikum wr.wb Selamat Pagi ! Siang ! sore ! malam ! apa kabar sobat ? 2 hari yang lalu saya telah memberi informasi tentang Sejarah WPAP, nah jadi kali ini mumpung ada waktu luang saya akan berbagi info tentang Making text Photo . Walaupun mungkin sebagian orang telah ngetahui hal tersebut tapi apa salahnya saya berbagi untuk lebih memperjelas ya kan ??. Ya udah langsung aja saya bahas, tetapi agar lebih mudah dipahami langsung cek video berikut :



Mungkin dari video diatas sobat bisa lebih mudah mempelajarinya....Semoga berhasil ya sobat...
Klao ini hasil buatanku sendiri maklum newbie *hehehe 



Alhasil terlalu terang brushnya gak papa lah ya...mungkin nanti lebih bisa ngatur pencahayaannya...Terimakasih sobat Wassalamu'alaikum Wr.Wb


Kamis, 13 Maret 2014

Sejarah WPAP

Assalamualaikum wr.wb Selamat Pagi ! Siang ! sore ! malam ! apa kabar sobat ? 2 hari yang lalu saya telah memberi informasi tentang Apa itu Pop Art ?, nah jadi kali ini mumpung ada waktu luang saya akan berbagi info tentang Sejarah WPAP . Walaupun mungkin sebagian orang telah ngetahui hal tersebut tapi apa salahnya saya berbagi untuk lebih memperjelas ya kan ??. Ya udah langsung aja saya bahas :

Buat kamu yang pernah muda di era tahun 1980 dan 1990-an pasti kenal dengan yang namanya Lupus, tokoh fiksi karangan Hilman Hariwijaya, salah seorang penulis ternama pada masa itu. Pada awal kemunculannya, lupus adalah sebuah cerpen yang ditulis Hilman untuk majalah Hai di tahun 1986.
Cerpen Lupus ternyata mendapat respons yang sangat bagus di kalangan remaja karena ceritanya yang lucu dengan karakter-karakter yang unik. Lupus kemudian dijadikan novel yang membuatnya terkenal hingga ke seantero Indonesia bahkan sampai dengan saat ini.
Membahas tentang Lupus, rasanya tidak afdhol kalau tidak memperkenalkan sang illustrator yang telah menghadirkan Lupus secara visual ke pembaca. Beliau adalah Wedha Abdul Rasyid, seorang illustrator di majalah remaja  Hai yang juga sering disebut-sebut sebagai Bapak Illustrator Indonesia karena kontribusi dan karya-karyanya di bidang illustrasi dan seni rupa.
Profesi sebagai illustrator sudah dikerjakan Wedha yang malang melintang di media cetak sejak tahun 1970-an. Mulai 1977, ketika bergabung dengan majalah Hai, ia banyak membuat ilustrasi terutama karya-karya fiksi Arswendo Atmowiloto dan Hilman dengan Lupus-nya yang fenomenal. Di majalah itulah Wedha mengerjakan potret para tokoh dunia dari segala latar belakang: tokoh politik, musisi, seniman, sampai tokoh-tokoh fiktif.
Pada tahun 1990, Wedha kemudian memulai style baru untuk illustrasi gambar wajah. Hal ini menurutnya dikarenakan penurunan daya penglihatan karena usia yang telah mencapai 40 tahun sehingga ia sulit menggambar wajah dalam bentuk yang realistis dan detail. Wedha kemudian mencoba illustrasi bergaya kubisme untuk gambarnya. Gaya ini kemudian tumbuh dan semakin populer sebagai bagian dari gaya popart bahkan hingga dengan saat ini. Gaya illustrasi ini disebut Wedha’s Pop Art Potrait (WPAP), bahkan ada yang menyebutnya sebagai aliran Wedhaism.
Lihat karya-karya Wedha. Bentuk dan tekniknya khas, ia gambarkan wajah para tokoh itu disusun dalam mosaik warna yang dipecah menurut faset-fasetnya. Bukan dalam pengertian kubisme, tapi lebih menggabungkan ragam warna yang harmonis sehingga membentuk tokoh yang digambarkan. Meski karyanya tidak detail, namun mampu mewakili karakter wajah dengan sangat baik.
Anda akan dapat mengenali wajah-wajah mendunia, seperti Mick Jagger, Jimmy Hendrix, Jim Morrison, The Beatles, Elvis Presley, Sting, Bono, Queen, sampai tokoh politikus sebut saja JFK, Bung Karno, Indira Gandhi, Benazir Buttho, Fidel Castro, Ahmadinejad. Juga potret Rendra, Slank, Jakob Oetama, John Lennon sampai Andy Warhol. Setelah 30 tahun berkiprah dalam dunia ilustrasi Wedha mengakhiri masa kerjanya di Kompas Gramedia.

Semoga bermanfaat Sobat....TERIMA KASIH.
Wassalamu'alaikum wr.wb

Selasa, 11 Maret 2014

Apa itu Pop Art ?

Assalamualaikum wr.wb Selamat Pagi ! Siang ! sore ! malam ! apa kabar sobat lama nih saya belum nge-post di blog ini, nah jadi mumpung ada waktu luang saya akan berbagi info tentang Pengertian Pop Art . Walaupun mungkin sebagian orang telah ngetahui hal tersebut tapi apa salahnya saya berbagi untuk lebih memperjelas ya kan ??. Ya udah langsung aja saya bahas :


Pop art yang berasal dari kata popular art merupakan sebuah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti koran, majalah, iklan, televisi, komik.

Pop art pertama kali dipopulerkan oleh Andy Warhol dari Amerika yang merepetisi foto wajah-wajah artis Hollywood seperti Marilyn Monroe atau Elvis Presley dengan silk screen dan menggunakan warna-warna komplementer. Hasilnya wajah-wajah artis tersebut muncul dengan warna-warna yang unik dan berbeda dari aslinya. Karya-karya seperti ini biasanya diproduksi untuk cover-cover album atau poster pertunjukan musik, meski kemudian berkembang untuk poster-poster sosial sampai poster komersil. Pada masa itu budaya pop art pada dasarnya adalah sebuah penentangan dari budaya modern yang yang cenderung statis dan berdesain jangka panjang. Sangatlah aneh jika sebuah desain yang digunakan untuk sebuah produk jangka pendek harus memiliki nilai estetik yang berlaku selamanya. Menurut orang-orang yang menentang budaya modern, estetika barang-barang yang bersifat konsumptif harus berangkat dari budaya populer dan berdasarkan gaya yang mudah dikenal dan dinikmati masyarakat umum. Misalnya desain mobil harus menampilkan unsur-unsur dekoratif yang kokoh sehingga menimbulkan kesan kuat bagi orang-orang yang melihatnya.

Pada masa-masa kemunculan perdananya banyak kalangan yang beranggapan bahwa karya pop adalah karya yang tidak mempunyai nilai estetik dan hanya sebuah karya yang diciptakan untuk kesenangan belaka. Tapi disamping itu banyak pula orang yang beranggapan bahwa karya pop adalah sebuah karya yang tercipta dari kebebasan berekspresi dan membuktikan bahwa tidak adanya diskriminasi dalam seni. Bahkan ada yang beranggapan bahwa dengan karya pop, masyarakat diajak untuk lebih obyektif dalam melihat sebuah karya (pada masa itu banyak orang yang beranggapan bahwa ada dominasi seniman abstrak ekspresionis dari Eropa dan Amerika).



Semoga bermanfaat Sobat. Terimakasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.

sumber

Minggu, 02 Maret 2014

Pengertian Sistem Operasi Linux Ubuntu

Assalamualaikum wr.wb
Selamat Pagi ! Siang ! sore ! malam ! apa kabar sobat lama nih saya belum nge-post di blog ini, nah jadi mumpung ada waktu luang saya akan berbagi info tentang Pengertian Sistem Operasi Linux Ubuntu . Walaupun mungkin sebagian orang telah ngetahui hal tersebut tapi apa salahnya saya berbagi untuk lebih memperjelas ya kan ??. Ya udah langsung aja saya bahas :


software sistem operasi open source yang gratis untuk disebarluaskan di bawah lisensi GNU. jadi anda diijinkan untuk menginstal pada komputer anda ataupun mengkopi dan menyebarluaskannya tanpa harus membayar. linux merupakan turunan dari unix dan dapat bekerja pada berbagai macam perangkat keras koputer mulai dari inter x86 sampai dengan RISC. Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix) Anda dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source code). Tidak hanya itu, Anda diberikan hak untuk mengkopi sebanyak Anda mau, atau bahkan mengubah kode sumbernya.Dan itu semua legal dibawah lisensi. Meskipun gratis, lisensi GNU memperbolehkan pihak yang ingin menarik biaya untuk penggandaan maupun pengiriman program.
Asal mula nama Ubuntu berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang berarti "Kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu didesain untuk kepentingan penggunaan personal, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara luas.

Proyek Ubuntu resmi disponspori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Afrika Selatan Mark Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.

Ubuntu terdiri dari banyak paket, kebanyakan berasal dari distribusi di bawah lisensi lisensi software bebas. Namun, beberapa software khususnya driver menggunakan Proprietary software. Lisensi yang pada umumnya adalah GNU General Public License (GNU GPL) danGNU Lesser General Public License (GNU LGPL), dengan tegas menyatakan bahwa pengguna dengan bebas dapat menjalankan, menggandakan, mempelajarai, memodifikasi, dan mendistribusikan tanpa pembatasan apapun. Namun tetap ada software proprietary yang dapat berjalan di Ubuntu. Ubuntu berfokus pada ketersediaan kegunaan pada orang disfungsi, keamanan dan stabilitas.

Ubuntu juga berfokus pada internasionalosasi dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau sebanyak-banyaknya orang. Dalam hal keamanan, perangkat sudo dapat meningkatkan privilage secara sementara untuk melakukan tugas administratif, sehingga akun root dapat terus terkunci, dan mencegah orang tidak terauthorisasi melakukan perubahan sistem atau membuka kelemahan keamanan.

Kelebihan Ubuntu
bebas virus ; untuk saat ini virus lebih senang menyerang OS dari MS yg ber ext .exe untuk ubuntu sudah beda jadi virus dari os tetangga tidak akan berjalan di os linux.
3D Interface : efeck 3D kita sering jumpai di OS tetannga seperti aero memerlukan spek komputer yg tinggi tetapi ubuntu dengan spek komputer yg tidak terlalu tinggi sudah bisa 3D
Kompatibilas : Ubuntu kompatibel dengan hampir semua perangkat keras terbaru, dari mulai usb modem, wifi dan perangkat lain just plug n play
Kemudahan Migrasi
free alias gratis : tinggal download dari situs ubuntu dapat download.
user friendly : untuk orang awam sekalipun bisa memakai ubuntu.
Kekurangan Ubuntu

Koneksi Internet : untuk update dan install ubuntu memerlukan koneksi internet sedangkan di indonesia tau sendiri internet mahal
Terbatasnya pengetahuan tentang linux baik dari formal atau non formal karena indonesia kurikulum pendidikan masih lebih banyak OS dari MS, biasanya kita belajar dari internet atau dari forum untuk mengetahui apa sih linux itu
Fitur yang digunakan pada ubuntu

untuk multimedia kita bisa mainkan mp3 dengan Rythmbox Music Player, memainkan dvd film di movie player , pitivi editor untuk mengedit film
untuk jejaring sosial bisa memakain im messeger seperti ym, msn, jabber, gtalk dengan pidgin dan emphaty , untuk j ejaring sosial seperti facebook. tweeter dll dengan Gwibber microblogging.
email dengan evolution, thunderbird
browser dengan firefox, opera
untuk efect 3d bisa menggunakan compiz dan emerald.
untuk wifi sudah dilengkapi

Sekian, Semoga bermanfaat !!
 

Fitri's Blog Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger